3.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Pengelolaan Program yang
Berdampak pada Murid
Bambang Widyanarko – SMPN 1 Cianjur
CGP Angkatan 2 Kabupaten Cianjur
Pendahuluan
Apakah anda percaya bahwa kegagalan membuat program sama
dengan memprogramkan kegagalan? Kegagalan ini disebabkan karena banyak sekali
program dan kegiatan yang dilaksanakan di sebuah institusi seperti sekolah sama
sekali tidak berdampak pada target utama yaitu murid. Pada umumnya sekolah
tidak dapat mengefektifkan potensi sumber daya untuk dijadikan program sekolah.
Bahkan tidak sedikit pula sekolah yang tidak dapat melakukan inventarisasi awal
mengenai asset dan potensi yang dimiliknya. Kegagalan bentuk lain adalah banyak
sekali program yang dibuat dan dilaksanakan dengan dana disusun ugal-ugalan tanpa
mengggunakan tahapan berpikir yang akademis dan ilmiah. Seharusnya, program
diawali dengan penerapan Inkuiri Apresitif baik dengan 5D (Define, Discover,
Dream, Design, dan Deliver) atau BAGJA (Buat pertanyaan utama, Ambil pelajaran,
Gali mimipi, Jabarkan rencana, dan Atur pelaksanaan). Secara fundamental, ada
pula ketidakjelasan filosofi mengenai Pendidikan yang digunakan di sekolah.
Artinya sekolah belum dapat menerapkan paradigma, visi dan misi yang sesuai
dengan founding father kita yaitu Ki Hadjar Dewantara. Secara praktis, sekolah
masih belum berkomitlen dengan pelaksanaan pembelajaran yang berpihak pada
murid. Untuk tidak merencanakan program kegagalan kita sendiri (atau menggali
kuburan kita sendiri), sekolah harus dapat menyusun program yang efektif. Sesuai
dengan tema berpihak pada murid, setiap program yang dibuat oleh sekolah
harusnya menempatkan murid sebagai titik awal dari penempatan serangkaian
tujuan seperti output (tujuan segera), outcome (tujuan antara) dan impact
(tujuan ke depan selanjutnya).
Koneksi Antarmateri - Pengelolaan Program yang Berdampak
pada Murid
Sebelumnya kita sering mendapatkan program sekolah sebagai
sebuah dokumen saja. Banyak program kegiatan sekolah tidak menggunakan urutan
yang efektif seperti perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Modul 3.3
membahas program secara teoritis dan
praktis yang merupakan paradigma baru yang sangat bermanfaat. Pada proses
pembelajaran, berbagai program di tampilkan dan dianalisa agar memenuhi
kerangka berfikir dan alu kerja yang sesuai. Materi dari modul lain
dipergunakan sebagai landasan penyusunan komponen program. Paradigma, filososi dan visi-misi guru penggerak misalnya
dapat dipergunakan untuk membuat komposisi tujuan program yang baik.
Apakah kaitan antara pemetaan
sumber daya dengan perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid?
Dalam membuat sebuah perencanaan program sekolah yang
berdampak pada murid, terlebih dahulu kita harus mengenal potensi dan kekuatan
yang dimiliki oleh sekolah dalam hal ini berupa asset/ sumber daya. Melakukan
identifikasi dan pemetaan terhadap asset/ sumber daya tersebut menggunakan
pendekatan berbasis asset (asset based thingking) atau yang dikenal dengan
pengembangan komunitas berbasis asset (PKBA) ke dalam 7 aset utama (modal
manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal finansial,
modal politik serta modal agama dan budaya). Selanjutnya tahapan perencanaan
program sekolah yang berdampak pada murid menggunakan sebuah pendekatan Inkuiri
APresiatif (IA) yaitu tahapan BAGJA atau 5D sebagai panduan dalam pengelolaan
program yang akan dibuat.
Adakah materi dalam modul
lain/paket modul lain yang berhubungan dengan materi dalam modul 3.3. ini?
Jabarkanlah jika ada.
Modul 1.1 Filosofi Pendidikan KHD
Program sekolah yang berdampak pada murid sangat mendukung
keterlaksananya tujuan pendidikan menurut KHD yaitu menuntun anak sesuai kodrat
(kodrat alam dan zaman) dan mewujudkan program merdeka belajar
Modul 1.3 Inkuiri Apresiati (Visi Guru Penggerak)
Perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid
haruslah memperhatikan tahapan BAGJA atau 5D dengan melihat potensi dan
kekuatan yang dimiliki sekolah dan dikembangkan sesuai dengan visi sekolah
Modul 2.2 Coaching
Menggali dan memaksimalkan segala potensi dan kekuatan
asset/ sumber daya sekolah yang dimiliki dengan coaching model TIRTA
Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin
Pembelajaran
Ketika dalam membuat sebuah program yang berdampak pada
murid menemukan sebuah dilema dalam mengambil keputusan, maka pedoman yang bisa
digunakan adalah 9 langkah dan pengujian dan pengambilan keputusan
Bagaimana kaitan dari semua
materi tersebut dengan peran Anda sebagai guru penggerak?
Menuntun anak sesuai dengan kodratnya untuk mewujudkan
merdeka belajar
Menggali dan memaksimalkan semua potensi dan kekuatan yang
dimiliki murid karena mereka beragam
Melakukan pemetaan terhadap murid dengan berbagai macam
karakteristik dan keunikan yang mereka miliki
Mengoptimalkan asset/ sumber daya sekolah sebagi kekuatan
untuk perubahan sekolah
Melihat berbagai macam bentuk program sekolah yang berdampak
pada murid mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan yang
diterapkan berdasarkan program tersebut
Mengulang kembali pendekatan berbasis kekuatan inkuiri
apresiatif (IA) dengan tahapan BAGJA atau 5D
MELR
1) Montoring dan Evaluation
Melihat berbagai macam bentuk program sekolah yang berdampak
pada murid mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan yang
diterapkan berdasarkan program tersebut
Mengulang kembali pendekatan berbasis kekuatan inkuiri
apresiatif (IA) dengan tahapan BAGJA atau 5D
MELR
1) Montoring dan Evaluation
Monitoring adalah proses menghimpun informasi dan analisis
internal dari sebuah proyek atau program. Evaluasi adalah sebuah penilaian
retrospektif secara periodik pada satu proyek atau program yang telah selesai.
Terdapat 12 prinsip menjadi acuan atau pedoman pada kegiatan
ini, yaitu
(1) mengapa perlu melakukan ME;
(2) menyetujui prinsip yang menjadi pedoman;
(3) menentukan program yang perlu dimonitor;
(4) menentukan siapa saja yang teribat;
(5) menentukan topik dan pertanyaan investigasi;
(6) mengklarifikasi sasaran, tujuan, aktivitas dan langkah
untuk berubah;
Beberapa konsep penting yang menjadi kunci dalam strategi
dan desain program atau proyek adalah:
Aim (dampak yang diinginkan);
Objective (tujuan; outcome yang diinginkan);
Output (hasil cepat yang diraih dari satu kegiatan);
Activities (kegiatan program atau kegiatan proyek);
Inputs (semua yang diperlukan selama melakukan kegiatan
program atau proyek)
(7) mengidentifikasi informasi;
(8) memutuskan bagaimana informasi diperoleh;
(9) menilai kontribusi/ pengaruh yang diberikan;
(10) menganalisis dan menggunakan informasi;
(11) menjelaskan data;
(12) etika memproteksi data.
2) Pembelajaran (Learning)
Kegiatan pembelajaran (Learning) melalui empat tingkat model
F yaitu: (1) Fact (Fakta): Catatan objektif tentang apa yang terjadi; (2)
Feeling (Perasaan): Reaksi emosional terhadap situasi; (3) Finding (Temuan):
Pembelajaran konkret yang dapat diambil dari situasi tersebut; (4) Future (Masa
Depan): Menyusun pembelajaran digunakan di masa depan.
3) Laporan (Reporting)
Laporan adalah pesan yang disampaikan secara sistematis dan
objektif yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari satu bagian
organisasi kepada bagian lain atau lembaga lain untuk membantu pengambilan
keputusan atau memecahkan persoalan. Pembuatan laporan berdasarkan tujuan,
fungsi dan strategi pelaporan.
Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah metode yang tersusun secara logis
dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan; penetapan konteks,
identifikasi,analisa, evaluasi, pengendalian serta komunikasi risiko.
Risiko merupakan sesuatu yang memiliki dampak terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Beberapa tipe risiko di lembaga pendidikan,
meliputi:
Risiko Strategis merupakan risiko yang berpengaruh terhadap
kemampuan organisasi mencapai tujuan
Risiko Keuangan merupakan risiko yang mungkin akan berakibat
berkurangnya asset
Risiko operasional merupakan risiko yang berdampak pada
kelangsungan proses manajemen
Risiko pemenuhan merupakan risiko yang berdampak pada
kemampuan proses dan prosuderal internal untuk memenuhi hukum dan peraturan
yang berlaku
Risiko Reputasi merupakan risiko yang berdampak pada
reputasi dan merek Lembaga
Adapun tahapan manajemen risiko adalah sebagai berikut: (a)
identifikasi jenis risiko; (b) pengukuran risiko; (c) melakukan strategi dalam
pengendalian risiko; (d) melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan
berkelanjutan.
Dalam merencanakan sebuah program sekolah, langkah awal yang
dilakukan adalah mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk program yang berdampak
pada murid. Kemudian mengidentifikasi tahapan membuat program, memahami proses
perencanaan program sampai pelaporan program dengan menggunakan strategi
Monitoring, Evaluasi, Learning dan Reporting (MELR) serta menerapkan manajemen
resiko dari sebuah program.
Apakah kaitan antara pemetaan sumber daya dengan perencanaan
program sekolah yang berdampak pada murid?
Dalam membuat sebuah perencanaan program sekolah yang
berdampak pada murid, terlebih dahulu kita harus mengenal potensi dan kekuatan
yang dimiliki oleh sekolah dalam hal ini berupa asset/ sumber daya. Melakukan
identifikasi dan pemetaan terhadap asset/ sumber daya tersebut menggunakan
pendekatan berbasis asset (asset based thingking) atau yang dikenal dengan
pengembangan komunitas berbasis asset (PKBA) ke dalam 7 aset utama (modal
manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal finansial,
modal politik serta modal agama dan budaya). Selanjutnya tahapan perencanaan
program sekolah yang berdampak pada murid menggunakan sebuah pendekatan Inkuiri
APresiatif (IA) yaitu tahapan BAGJA atau 5D sebagai panduan dalam pengelolaan
program yang akan dibuat.
Adakah materi dalam modul lain/paket modul lain yang
berhubungan dengan materi dalam modul 3.3. ini? Jabarkanlah jika ada.
Modul 1.1 Filosofi Pendidikan KHD
Program sekolah yang berdampak pada murid sangat mendukung
keterlaksananya tujuan pendidikan menurut KHD yaitu menuntun anak sesuai kodrat
(kodrat alam dan zaman) dan mewujudkan program merdeka belajar
Modul 1.3 Inkuiri Apresiati (Visi Guru Penggerak)
Perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid
haruslah memperhatikan tahapan BAGJA atau 5D dengan melihat potensi dan
kekuatan yang dimiliki sekolah dan dikembangkan sesuai dengan visi sekolah
Modul 2.2 Coaching
Menggali dan memaksimalkan segala potensi dan kekuatan
asset/ sumber daya sekolah yang dimiliki dengan coaching model TIRTA
Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin
Pembelajaran
Ketika dalam membuat sebuah program yang berdampak pada
murid menemukan sebuah dilema dalam mengambil keputusan, maka pedoman yang bisa
digunakan adalah 9 langkah dan pengujian dan pengambilan keputusan
Bagaimana kaitan dari semua materi tersebut dengan peran
Anda sebagai guru penggerak?
Menuntun anak sesuai dengan kodratnya untuk mewujudkan
merdeka belajar
Menggali dan memaksimalkan semua potensi dan kekuatan yang
dimiliki murid karena mereka beragam
Melakukan pemetaan terhadap murid dengan berbagai macam
karakteristik dan keunikan yang mereka miliki
Mengoptimalkan asset/ sumber daya sekolah sebagi kekuatan
untuk perubahan sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar