Sabtu, 16 Oktober 2021

3.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

 3.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Bambang Widyanarko – SMPN 1 Cianjur
CGP Angkatan 2 Kabupaten Cianjur


 Pendahuluan

Apakah anda percaya bahwa kegagalan membuat program sama dengan memprogramkan kegagalan? Kegagalan ini disebabkan karena banyak sekali program dan kegiatan yang dilaksanakan di sebuah institusi seperti sekolah sama sekali tidak berdampak pada target utama yaitu murid. Pada umumnya sekolah tidak dapat mengefektifkan potensi sumber daya untuk dijadikan program sekolah. Bahkan tidak sedikit pula sekolah yang tidak dapat melakukan inventarisasi awal mengenai asset dan potensi yang dimiliknya. Kegagalan bentuk lain adalah banyak sekali program yang dibuat dan dilaksanakan dengan dana disusun ugal-ugalan tanpa mengggunakan tahapan berpikir yang akademis dan ilmiah. Seharusnya, program diawali dengan penerapan Inkuiri Apresitif baik dengan 5D (Define, Discover, Dream, Design, dan Deliver) atau BAGJA (Buat pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali mimipi, Jabarkan rencana, dan Atur pelaksanaan). Secara fundamental, ada pula ketidakjelasan filosofi mengenai Pendidikan yang digunakan di sekolah. Artinya sekolah belum dapat menerapkan paradigma, visi dan misi yang sesuai dengan founding father kita yaitu Ki Hadjar Dewantara. Secara praktis, sekolah masih belum berkomitlen dengan pelaksanaan pembelajaran yang berpihak pada murid. Untuk tidak merencanakan program kegagalan kita sendiri (atau menggali kuburan kita sendiri), sekolah harus dapat menyusun program yang efektif. Sesuai dengan tema berpihak pada murid, setiap program yang dibuat oleh sekolah harusnya menempatkan murid sebagai titik awal dari penempatan serangkaian tujuan seperti output (tujuan segera), outcome (tujuan antara) dan impact (tujuan ke depan selanjutnya).

 Koneksi Antarmateri - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

 Hal-hal menarik yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan bagaimana benang merah yang bisa Anda tarik dari keterkaitan antarmateri yang diberikan dalam modul 3.3?

Sebelumnya kita sering mendapatkan program sekolah sebagai sebuah dokumen saja. Banyak program kegiatan sekolah tidak menggunakan urutan yang efektif seperti perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Modul 3.3  membahas program secara teoritis dan praktis yang merupakan paradigma baru yang sangat bermanfaat. Pada proses pembelajaran, berbagai program di tampilkan dan dianalisa agar memenuhi kerangka berfikir dan alu kerja yang sesuai. Materi dari modul lain dipergunakan sebagai landasan penyusunan komponen program. Paradigma,  filososi dan visi-misi guru penggerak misalnya dapat dipergunakan untuk membuat komposisi tujuan program yang baik.

 

Apakah kaitan antara pemetaan sumber daya dengan perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid?

Dalam membuat sebuah perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid, terlebih dahulu kita harus mengenal potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh sekolah dalam hal ini berupa asset/ sumber daya. Melakukan identifikasi dan pemetaan terhadap asset/ sumber daya tersebut menggunakan pendekatan berbasis asset (asset based thingking) atau yang dikenal dengan pengembangan komunitas berbasis asset (PKBA) ke dalam 7 aset utama (modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal finansial, modal politik serta modal agama dan budaya). Selanjutnya tahapan perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid menggunakan sebuah pendekatan Inkuiri APresiatif (IA) yaitu tahapan BAGJA atau 5D sebagai panduan dalam pengelolaan program yang akan dibuat.

 

Adakah materi dalam modul lain/paket modul lain yang berhubungan dengan materi dalam modul 3.3. ini? Jabarkanlah jika ada.

Modul 1.1 Filosofi Pendidikan KHD

Program sekolah yang berdampak pada murid sangat mendukung keterlaksananya tujuan pendidikan menurut KHD yaitu menuntun anak sesuai kodrat (kodrat alam dan zaman) dan mewujudkan program merdeka belajar

 

Modul 1.3 Inkuiri Apresiati (Visi Guru Penggerak)

Perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid haruslah memperhatikan tahapan BAGJA atau 5D dengan melihat potensi dan kekuatan yang dimiliki sekolah dan dikembangkan sesuai dengan visi sekolah

 

Modul 2.2 Coaching

Menggali dan memaksimalkan segala potensi dan kekuatan asset/ sumber daya sekolah yang dimiliki dengan coaching model TIRTA

 

Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Ketika dalam membuat sebuah program yang berdampak pada murid menemukan sebuah dilema dalam mengambil keputusan, maka pedoman yang bisa digunakan adalah 9 langkah dan pengujian dan pengambilan keputusan

 

Bagaimana kaitan dari semua materi tersebut dengan peran Anda sebagai guru penggerak?

Menuntun anak sesuai dengan kodratnya untuk mewujudkan merdeka belajar

Menggali dan memaksimalkan semua potensi dan kekuatan yang dimiliki murid karena mereka beragam

Melakukan pemetaan terhadap murid dengan berbagai macam karakteristik dan keunikan yang mereka miliki

Mengoptimalkan asset/ sumber daya sekolah sebagi kekuatan untuk perubahan sekolah

 

 

Melihat berbagai macam bentuk program sekolah yang berdampak pada murid mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan yang diterapkan berdasarkan program tersebut

Mengulang kembali pendekatan berbasis kekuatan inkuiri apresiatif (IA) dengan tahapan BAGJA atau 5D

MELR

1) Montoring dan Evaluation

Melihat berbagai macam bentuk program sekolah yang berdampak pada murid mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan yang diterapkan berdasarkan program tersebut

Mengulang kembali pendekatan berbasis kekuatan inkuiri apresiatif (IA) dengan tahapan BAGJA atau 5D

MELR

1) Montoring dan Evaluation

 

Monitoring adalah proses menghimpun informasi dan analisis internal dari sebuah proyek atau program. Evaluasi adalah sebuah penilaian retrospektif secara periodik pada satu proyek atau program yang telah selesai.

 

Terdapat 12 prinsip menjadi acuan atau pedoman pada kegiatan ini, yaitu

 

(1) mengapa perlu melakukan ME;

 

(2) menyetujui prinsip yang menjadi pedoman;

 

(3) menentukan program yang perlu dimonitor;

 

(4) menentukan siapa saja yang teribat;

 

(5) menentukan topik dan pertanyaan investigasi;

 

(6) mengklarifikasi sasaran, tujuan, aktivitas dan langkah untuk berubah;

 

Beberapa konsep penting yang menjadi kunci dalam strategi dan desain program atau proyek adalah:

Aim (dampak yang diinginkan);

 

Objective (tujuan; outcome yang diinginkan);

 

Output (hasil cepat yang diraih dari satu kegiatan);

 

Activities (kegiatan program atau kegiatan proyek);

 

Inputs (semua yang diperlukan selama melakukan kegiatan program atau proyek)

 

(7) mengidentifikasi informasi;

 

(8) memutuskan bagaimana informasi diperoleh;

(9) menilai kontribusi/ pengaruh yang diberikan;

 

(10) menganalisis dan menggunakan informasi;

 

(11) menjelaskan data;

 

(12) etika memproteksi data.

 

 

2) Pembelajaran (Learning)

 

Kegiatan pembelajaran (Learning) melalui empat tingkat model F yaitu: (1) Fact (Fakta): Catatan objektif tentang apa yang terjadi; (2) Feeling (Perasaan): Reaksi emosional terhadap situasi; (3) Finding (Temuan): Pembelajaran konkret yang dapat diambil dari situasi tersebut; (4) Future (Masa Depan): Menyusun pembelajaran digunakan di masa depan.

 

3) Laporan (Reporting)

 

Laporan adalah pesan yang disampaikan secara sistematis dan objektif yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari satu bagian organisasi kepada bagian lain atau lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau memecahkan persoalan. Pembuatan laporan berdasarkan tujuan, fungsi dan strategi pelaporan.

 

Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan; penetapan konteks, identifikasi,analisa, evaluasi, pengendalian serta komunikasi risiko.

 

Risiko merupakan sesuatu yang memiliki dampak terhadap pencapaian tujuan organisasi. Beberapa tipe risiko di lembaga pendidikan, meliputi:

Risiko Strategis merupakan risiko yang berpengaruh terhadap kemampuan organisasi mencapai tujuan

Risiko Keuangan merupakan risiko yang mungkin akan berakibat berkurangnya asset

Risiko operasional merupakan risiko yang berdampak pada kelangsungan proses manajemen

Risiko pemenuhan merupakan risiko yang berdampak pada kemampuan proses dan prosuderal internal untuk memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku

Risiko Reputasi merupakan risiko yang berdampak pada reputasi dan merek Lembaga

Adapun tahapan manajemen risiko adalah sebagai berikut: (a) identifikasi jenis risiko; (b) pengukuran risiko; (c) melakukan strategi dalam pengendalian risiko; (d) melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan.

 

Dalam merencanakan sebuah program sekolah, langkah awal yang dilakukan adalah mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk program yang berdampak pada murid. Kemudian mengidentifikasi tahapan membuat program, memahami proses perencanaan program sampai pelaporan program dengan menggunakan strategi Monitoring, Evaluasi, Learning dan Reporting (MELR) serta menerapkan manajemen resiko dari sebuah program.

 

 

Apakah kaitan antara pemetaan sumber daya dengan perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid?

 

Dalam membuat sebuah perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid, terlebih dahulu kita harus mengenal potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh sekolah dalam hal ini berupa asset/ sumber daya. Melakukan identifikasi dan pemetaan terhadap asset/ sumber daya tersebut menggunakan pendekatan berbasis asset (asset based thingking) atau yang dikenal dengan pengembangan komunitas berbasis asset (PKBA) ke dalam 7 aset utama (modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal finansial, modal politik serta modal agama dan budaya). Selanjutnya tahapan perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid menggunakan sebuah pendekatan Inkuiri APresiatif (IA) yaitu tahapan BAGJA atau 5D sebagai panduan dalam pengelolaan program yang akan dibuat.

 

Adakah materi dalam modul lain/paket modul lain yang berhubungan dengan materi dalam modul 3.3. ini? Jabarkanlah jika ada.

 

Modul 1.1 Filosofi Pendidikan KHD

 

Program sekolah yang berdampak pada murid sangat mendukung keterlaksananya tujuan pendidikan menurut KHD yaitu menuntun anak sesuai kodrat (kodrat alam dan zaman) dan mewujudkan program merdeka belajar

 

Modul 1.3 Inkuiri Apresiati (Visi Guru Penggerak)

Perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid haruslah memperhatikan tahapan BAGJA atau 5D dengan melihat potensi dan kekuatan yang dimiliki sekolah dan dikembangkan sesuai dengan visi sekolah

 

Modul 2.2 Coaching

Menggali dan memaksimalkan segala potensi dan kekuatan asset/ sumber daya sekolah yang dimiliki dengan coaching model TIRTA

 

Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Ketika dalam membuat sebuah program yang berdampak pada murid menemukan sebuah dilema dalam mengambil keputusan, maka pedoman yang bisa digunakan adalah 9 langkah dan pengujian dan pengambilan keputusan

 

Bagaimana kaitan dari semua materi tersebut dengan peran Anda sebagai guru penggerak?

 

Menuntun anak sesuai dengan kodratnya untuk mewujudkan merdeka belajar

Menggali dan memaksimalkan semua potensi dan kekuatan yang dimiliki murid karena mereka beragam

Melakukan pemetaan terhadap murid dengan berbagai macam karakteristik dan keunikan yang mereka miliki

Mengoptimalkan asset/ sumber daya sekolah sebagi kekuatan untuk perubahan sekolah

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar