Jumat, 30 Juli 2021

1.4 Artikel_Aksi Nyata_Bambang Widyanarko_Budaya_Positif

 PGP-2-Kabupaten_Cianjur-Bambang Widyanarko -1.4-Aksi Nyata

Memulai Menerapkan Budaya Postif berbentuk Kesepakatan kelas dalam Pembelajaran Daring Bahasa Inggris Kelas 8 SMPN 1 Cianjur Tahun Pelajaran 2021/2022

Latar belakang

Budaya positif  adalah salah satu materi penting pada program pelatihan calon guru penggerak. Setelah memahami esensi dari budaya postif ini tetntulah langkah selanjutnya adalah penerapannya. Pada aksi nyata Modul 1.4 ini akan digambarkan bagaiamana penulis memulai menerapkan bodaya positif  pada pembelajaran daring Bahasa Inggris Kelas 8 di SMPN 1 Cianjur.

Walaupun sudah banyak pengajar yang telah menyadari akan penerapan disiplin, mereka  masih menggunakan dasark motivasi ekstrinsik, dimana pembiasaan positif yang diterapkan belum merupakan disiplin positif. Ini terlihat dengan masih diterapkannya prinsip reward dan punishment. Dalam proses pembentukan perilaku positif  di kelas misalnya, komunikasi yang dibangun adalah satu arah. Guru masih mendominasi dalam menentukan aturan dan sangsi yang akan diberlakukan. Seharusnya, pendidik dapat mendisiplinkan peserta didik bermula dari kesadaran serta menumbuhkan motivasi intrinsik. Kedepannya, diharapkan disiplin dan budaya poisitif yang sudah terbangun dan dan menonjol dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi karakter semua warga sekolah. Disinilah dibutuhkan peran semua pihak agar budaya positif di sekolah dapat konsisten dikembangkan untuk mewujudkan karakter atau profil pelajar Pancasila.

Dengan kondisi pandemi yang masih mengganas, penulis menginginkan suatu strategi agar pembelajaran daring bisa berlangsung secara efektif dan menyenangkan. Katakanlah tidak hanya sekedar melaksanakan kewajiban untuk transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan saja melainkan juga pembentukan sikap disiplin dan tanggung jawab. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu membuat kesepakatan kelas.

Kesepakatan kelas merupakan aturan/kesepakatan bagi siswa dan guru yang dianggap bisa dilakukan baik secara individu maupun kelompok dan berlaku untuk kelas tersebut. Kesepakatan kelas umumnya berisi daftar yang diperlukan dalam proses belajar mengajar. Bentuknya dapat berupa panduan tingkah laku dan kata-kata yang positif.  Membuat kesepakatan kelas biasanya dilakukan sebelum memulai aktivitas baru, di awal tahun ajaran baru dan setelah libur panjang.

Deskripsi Aksi Nyata

Langkah membuat kesepakatan kelas dapat dilakukan dengan langkah-langkah:

1.          Guru mengadakan pertemua vitual dengan semua siswa dari kelas yang diampu menggunakan Google Meet.

2.          Setelah siswa siap, pertemuan direkam untuk dokumentasi.

3.          Guru meminta murid untuk menyampaikan masalah yang selama proses pembelajaran dan apa saja harapannya selama pembelajaran. Siswa menjawab dengan fitur chat.

4.          Setelah itu guru menanyakan ide dari murid untuk mencapai kelas impiannya.

5.          Kemudian guru dan siswa membuat ide yang disampaikan murid tersebut menjadi kesepakatan  kelas. Nantinya kesepakatan ini dituliskan guru didalam poster dengan menggunakan kata yang positif.

6.          Kemudian setelah guru menuangkan isi kesepakatan kelas di dalam bentuk poster, guru kemudian memajangkan poster tersebut didinding kelas. bersama murid guru juga membuat poster digital, dan guru menshare poster digital yang dibuat melalui grup Whatsapp.

7.           Selanjutnya, guru dan murid sepakat untuk melakukan refleksi selama pembelajaran berlangsung.

 Hasil dari Aksi Nyata yang dilakukan

Ketika perteuman maya berlangsung terlihat banyak anak yang antusias. Ini menandakan adanya harapan dari para siswa. Tugas guru adalah menjaga, merawat dan mengembangkan harapan itu. Setelah semua pertanyaan diajukan siswa dapat memberikan respon dan mengungkapkan perasaan mereka. Hal yang patut dicatat adalah sebagian besar mengeluhkan kendala teknis seperti gawai tidak punya atau tidak berfungsi, jaringan sinyal yang buruk, kuota cepat habis, akun yang sulit. Selain dari pada itu siswa juga mengeluhkan alur pembelajaran di tahun sebelumnya yang terkesan hanya berupa sekumpulan tugas-tugas dengan deadline tertentu.

 

Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan (kegagalan maupun keberhasilan)

 

Penerapan budaya positif melalui penyusunan kesepakatan kelas merupakan hal yang baru diterapkan di SMPN 1 Cianjur. Dalam pelaksanaannya masih ditemukan sejumlah kendala. Pertama, untuk menghasilkan kesepakatan kelas yang ideal diperlukan kedekatan seperti pada suasana pembelajaran tatap muka. Kedua, pemahaman mengenai konsep kesepakatan kelas masih belum sempurna baik pada guru, siswa atau pun warga sekolah. Ketiga, sulit untuk menghasilkan kesepakatan kelas yang dapat didokumentasikan untuk diketahui, dipahami oleh siswa, orang tua, guru lain dan kepala sekolah.

 Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang

 Kegiatan penerapan budaya positif melalui penyusunan kesepakatan kelas perlu disosialisasikan pada warga sekolah. Agar penerapan dan pelaksanaan kesepakatan kelas sebagai bagian dari penerapan budaya positif di sekolah bisa dijalankan dengan efektif adalah salah satunya keterlibatan secara utuh dari semua peserta didik yang diampu agar kesadaran untuk berbuat lebih baik datang dari dalam diri peserta didik, bukan karena terpaksa. Diharapkan hal ini bisa dilakukan ketika berlangsungnya proses pembelajaran secara tatap muka. Meskipun demikian, ketika berlangsungnya pembelajaran secara daring seperti saat ini setidaknya upaya menghadirkan kesadaran dari dalam diri peserta didik melalui penerapan kesepakatan kelas tetap harus dijalankan.

                Sementara itu, dalam pelaksanaan berbagi praktik baik dalam bentuk kesepakatan dengan para rekan sejawat sebaiknya memikirkan waktu yang lebih baik dan membuat jadwal yang lebih rinci. Dengan demikian, penjelasan tentang praktik baik penerapan kesepakatan kelas ini mampu dipahami dan diterima oleh rekan sejawat yang lain.

 

Dokumentasi proses dan hasil pelaksanaan berupa foto-foto atau video-video singkat berikut caption/narasi singkat nya.

 

Link video hasil rekaman dapat dikunjungi pada https://drive.google.com/file/d/1KXzscMTfK9ft5XQdjAU6B026WvTKAv6n/view?usp=sharing.

 

Foto Capture dari video tersebut:


Contoh Kesepakatan kelas yang dibuat siswa

 









Kamis, 01 Juli 2021

Rancangan Untuk Tindakan Aksi Nyata Modul 1.3

 

Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata Modul 1.3: VISI GURU PENGGERAK

Oleh

Bambang Widyanarko (SMPN 1 CIANJUR)

 

Latar belakang 

Visi seorang guru penggerak harus senantiasa melibatkan siswa tidak hanya dalam proses pelaksanaan pembelajaran tetapi puladalam perancangannya. Keterlibatan siswa juga dapat menentukan keberhasilan sebuah proses pembelajaran yang tidak hanya ditentukan oleh seorang guru. Penggunaan metode apapun harus mampu memahami apa yang diinginkan siswa dalam proses pembelajaran. Inilah yang disebut dengan ekspektasi. Dalam aksi nyata modul 1.3 ini, penulis akan menunjukkan bagaimana melibatkan siswa dalam proses merancang ulang atau redesign pembelajaran bahasa inggris SMP kelas 8.

Proses Perancangan ulang atau redesigning ini mencoba menggunakan konsep Inkuiri Apresiatif (IA). Sifat asli dari IA itu sendiri adalm empiris dan ilimiah. Oleh karena itu langkah yang akan ditempuh juga menggunakan kaidah dan sitematika serta metodologi ilmiah. Kegiatan intinya adalah penyusunan dan pelaksanaan survey mengenai perbaikan delivery pembelajaran daring. Survey ini akan mencari tahu mengenai apa yang diharapkan oleh siswa mengenai bentuk, kepraktisan dan pelayanan yang diharapkan. Survey ini juga dilaksanakan untuk menningkatkan keterlibatan dan partisipasi siswa dalam menghasilkan desain pembelajaran daring yang efektif. 

Tujuan

Tujuan dari survey persepsi dan ekspektasi siswa mengenai pembelakaran daring bahasa Inggris ini adalah: 

a.    mendapatkan instrumen survey yang relevan. 

b.    memberikan ruang ekspresi bagi siswa mengenai persepsi dan ekspektasi mereka. 

c.    mendapatkan data otentik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif langusng dari siswa sebagai end-user. 

d.    mengolah data dengan standar parametrik dan non-parametrik yang baik. 

e.    menghasilkan interpretasi data yang valid 

f.     menghasilkan rekomendasi operasional yang feasible untuk perbaikan masa ke depan.

Tolok Ukur

Pada aksi nyata modul 1.3 ini, saya akan memberi judul: Penggunaan Inkuri Apresiatif dalam Mendesain Ulang Pembelajaran Daring: Studi Kasus Pembelajaran Online Bahasa Inggris Kelas 8 SMPN 1 Cianjur Tahun Pelajaran 2021. Tindakan aksi nyata akan dikatakan berhasil apabila: 

a.    didapat instrumen survey yang baik dan relevan. 

b.    angket dapat melibatkan sebagian besar siswa yang diajar. 

c.    data yang diperoleh dapat diolah tepat waktu. 

d.    Hasil pengolahan data dapat menghasilkan rekomendasi yang tepat. 

e.    Rekomendasi dari pelaksanaan survey sangat berharga bagi perbaikan ke depan.

Linimasa tindakan yang akan dilakukan

Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan aksi nyata ini adalah 1 minggu perancangan, 2 minggu pelaksanaan dan 1 minggu penulisan laporan. Jadi totalnya 4 minggu.

Dukungan yang dibutuhkan

Untuk dapat melaksanakan perancangan aksi nyata modul 1.3 ini dperlukan beberapa hal seperti: 

a.    perangkat manusia: penulis, siswa, rekan dan pimpinan serta pihak lain. 

b.    perangkat keras : komputer/laptop, handphone 

c.    perangkat lunak: word processor dan browser 

d.    perangkat jaringan : akses internet, kuota 

e.    akun g mail baik guru maupun siswa. 

f.     aplikasi google suite for education. 

g.    aplikasi MS Excel dan koumputasi data lain. 

h.    buku-buku penunjang teori. 

i.     Beberapa ahli bidang IT.

Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata Modul 1.2

 Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

Oleh
BAMBANG WIDYANARKO 
SMPN 1 CIANJUR JAWA BARAT

Latar Belakang

Bercermin dari aksi nyata dengan materi modul 1.1., penulis mendapat kesadaran bahwa pembelajaran daring jarak jauh yang dilaksanakan belum maksimal. PJJ ini cenderung fokus kepada penuntasan kurikulum. Mengingat waktu pembelajaran dengan kebijakan yang ditempuh sekolah menjadi berkurang, penulis mengalami kesulitan beban jam mengajar serta target materi yang hatrus dicapai. Selain itu penulis juga kurang dapat melakukan komunikasi dengan orangtua sebagai pembimbing peserta didik di rumah.

Salah satu perbaikan yang akan dilakukan adalah dengan memperjelas dan mepertegas peran penulis sebagai pengajar. Dengan kata lain, pada PJJ kali ini penulis akan mencoba untuk HADIR pada proses pembelajaran dengan mengadakan video conference secara rutin dan mengupload video penjelasan sesering mungkin serta meningkatkan intenitas percakapan di WAG kelas masing-masing.

Tujuan

Tujuan perbaikan pemberian pelayanan pembelajaran ini adalah: 

a.    menciptakan media pembelajaran yang lebih meraih perhatian dan minat siswa. 

b.    memberikan ruang komunikasi bagi pengajar dengan siswa dan siswa denga siswa. 

c.    menjelaskan kepada rekan lain, pimpinan dan pengawas mengenai cara mengajar daring yang efektif. 

d.    memberikan kesempatan lebih luas bagi siswa untuk berpartisipasi secara positif di dunia maya.

Tolok Ukur

Kegiatan atau aksi nyata yang nantinya akan diberi judul Memperbaiki Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (Pjj) Bahasa Inggris Kelas 8 Dengan Menambah Aktifitas Synchonous Pada Google Classroom dapat dikatakan berhasil apabila: 

a.    partisipasi siswa dapat meningkat. 

b.    materi yang dihasilkan semakin baik dan menarik minat siswa. 

c.    alur pembelajaran menjadi jelas dan mudah diikuti. 

d.    siswa semakin percaya diri dan terbantu dengan media yang digunakan. 

e.    siswa dapat melakukan semua aktifitas daring sesuai yang diharapkan.

Linimasa tindakan yang akan dilakukan

Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan aksi nyata ini adalah 1 minggu perancangan, 2 minggu pelaksanaan dan 1 minggu penulisan laporan. Jadi totalnya 4 minggu.

Dukungan yang dibutuhkan

Untuk dapat melaksanakan perancangan aksi nyata modul 1.2 ini dperlukan beberapa hal seperti: 

a.    perangkat keras : komputer/laptop, handphone 

b.    perangkat lunak: word processor dan browser 

c.    perangkat jaringan : akses internet, kuota 

d.    perangkat manusia: penulis, siswa, rekan dan pimpinan serta pihak lain. 

e.    akun g mail baik guru maupun siswa. 

f.     aplikasi google suite for education. 

g.    buku-buku penunjang teori. 

h.    Beberapa ahli bidang IT.